Tampilkan postingan dengan label mimpi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mimpi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Juni 2014

Kenapa mimpi perlu di-AFIRMASI ??


Hello mentemen, aku balik lagi nih, setelah agak lama gak mood nulis. Malem  ini aku sempetin ngeblog lagi, yang materinya udah aku simpen dari kemarin-kemarin sih sebenernya, tinggal nunggu moodnya balik aja. Hhehehe
So, di postingan kali ini, aku mau cerita dikit soal mimpi (lagi-lagi mimpi). Hehehhe. Abis gimana yah, aku memang orang yang sering banget mimpi, tapi jarang tidur (nah lo, piye? :p). Hahahaha. Jadi kali ini aku mau cerita tentang gimana caranya supaya mimpi terwujud. Iya, terwujud. Kita semua pasti punya deh mimpi atau cita-cita atau mungkin lebih tepat kalo aku bilangnya ‘life goal’ alias goal yang mau kita capai dalam hidup. Dulu banget, waktu masih kecil, aku sering punya mimpi, dan banyak. Tapi karena cuma sebatas mimpi dalam hati, dalam otak, gaada realisasi dan gaada target, jadi yaahh mimpinya jadi sekedar mimpi doank, mimpi di dalam angan. Nah, ini yang aku pelajari setelah agak gede, KALO KITA PUNYA MIMPI, KITA HARUS BERUSAHA KERAS BUAT MERAIH MIMPI-MIMPI KITA, TENTUNYA DIBARENGI DENGAN DOA karena sejauh apapun kita berusaha, tetep Tuhan yang kasih kita jalan. Cuma usaha yang gimana??
                Nah, aku pengen nanya dulu deh. Ada gak sih yang pernah ngerasa udah usaha banget, udah berdoa banget, tapi keinginannya gak juga terwujud? Coba kita introspeksi, mungkin masih ada yang salah dengan ‘cara kerja’ kita. Jaman sekarang kita gak cuma butuh kerja keras, tapi juga kerja cerdas. Jadi gaada gunanya juga kalo kamu kerja keras banget, tapi yang kamu kerjain ga pernah tepat sasaran untuk mewujudkan mimpi-mimpi kamu tadi, gak jelas tujuannya, atau gak sinkron dengan tujuan akhir kamu ngerjain semua itu. Ibaratnya gini deh, kamu pengen ke Sun Plaza naik mobil, tapi kamu cuma nyetir aja, cuma jalaaaaan terus tapi ga pernah nyampe-nyampe ke sun plaza, karena kamunya ga tau jalan, akhirnya kamu cuma muter-muter doank di kota Medan. Kamu keluar bensin banyak, tenaga, pikiran dan juga waktu yang terbuang-buang gitu aja gaada gunanya. Kamu disitu kerja keras kan? IYA. Kamu nyetir, kamu konsentrasi di jalanan, atau mungkin kamu pake acara ngelabrak tukang becak karena nyenggol spion kamu. Disitu kamu kerja keras kan? IYA! Tapi kamu gak kerja cerdas. Coba kalo kamu kerja cerdas, kamu bakal nanya orang di jalan, dari mana jalan terdekat kalo mau ke Sun Plaza, terus ngikutin kata orang itu, kalo di jalan bingung lagi, nanya orang lagi, ikutin lagi, gitu terus sampe kamu bisa nyampe ke Sun Plaza. Atau misalnya, kalo kamu kerja lebih cerdas sedikit, kamu bakal buka GPS di smartphone kamu, nyari jalan terdekat dari rumah kamu ke Sun Plaza, ngikutin apa yang di tunjukin GPS sampe akhirnya nyampe ke tujuan.
Gitu juga sebenernya sama mimpi, sama cita-cita, sama life goal. Semuanya harus jelas terstruktur, kayak step by step jalan mau ke Sun Plaza tadi. Cita-cita kamu juga harus dibikin kaya gitu. Dari yang aku pelajari di bisnis MLM ku, ini istilahnya afirmasi. Afirmasi apaan sih, Prit? Afirmasi itu mempertegas niat, menstrukturkan cita-cita. Kalo upline aku bilang namanya ‘ilmu tempel-tempel’. Jadi misalnya gini deh aku contohin:
Cita-cita : MAU SARJANA
Target sarjana: Februari 2015

Supaya bisa sarjana, aku harus:
-Nyerahin judul penelitian dan outline (paling lambat 25 juni 2014 harus udah ACC)
-ACC proposal penelitian ( 10 Juli 2014)
-Seminar proposa (11 Juli 2014)
-Penelitian (selesai 25 Juli 2014)
-Ngerjain data penelitian (26 Juli-1 Agustus 2014)
-Nyari literature buat pembahasan (1 Agustus-7 Agustus)
-ACC Skripsi (20 Agustus)
-Seminar hasil (22 Agustus)
-Sidang (30 Agustus)
-Jurnal ilmiah (15 Spetember 2014)
TARGET REACH!!
Target tercapai, bahkan sebelum tanggal yang kamu targetin…

Nb: yang diatas ini Cuma contoh yaa….

Nah gitu, artinya kita tulis mimpi-mimpi kita dan kita tulis juga kapan tanggal target itu ingin dicapai, dan apa aja yang akan dilakukan supaya mimpi kita itu bisa tercapai. Kenapa upline aku bilangnya ‘ilmu temple-tempel’ ?? Karena mimpi-mimpi kita itu tadi kita tulis di kertas, terus ditempel deh di tempat yang bisa kita liat terus tiap hari, misalnya di cermin, di pintu lemari, di depan pintu kamar, di dinding kamar mandi, di pintu kulkas, di meja kerja, pokoknya dimana aja deh yang gampang terlihat sama kita dan bisa diliat setiap hari. Supaya apa? Supaya kita liat tiap hari, supaya kita tercubit dan tertampar untuk merealisasikan target-target kita itu. Kalo kayak di film 5 cm sih bilangnya
Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.
Keep our dreams alive, and we will survive


Tuuuh gitu deh, jadi buat temen-temen yang baca blog aku, udah ngerti belom kenapa mimpi perlu di afirmasi?? Udah donk ya, udah ngerti donk betapa pentingnya afirmasi pada mimpi-mimpi kamu. Percaya deh sama aku, kalo kita terbiasa bekerja dengan target, terbiasa dengan goal yang ingin dikejar,percaya deh hidup bakal lebih terasa berarti. Hidup tanpa target, hidup tanpa mimpi,hidup ngalir gitu aja kayak air,  itu sama aja hidup kayak zombie. Hidup, tapi ga punya tujuan. Kayak anak layangan “A-Lay” hehehe :p Orang tua kita juga bekerja setiap hari itu pake target, target dia mau bayarin uang sekolah kamu tiap bulan butuh sekian, uang jajan kamu sekian, biaya bimbel kamu sekian, sekian+sekian+sekian= SEKIAN. Artinya tiap hari beliau bekerja supaya bisa dapet target duit SEKIAN supaya bisa biayain semua itu tadi. Orang tua kita juga mengafirmasi goal hidupnya kok, Cuma dalam kapasitas yang lebih kecil dari mimpi besar kamu, dalam hal ini materi. Maaf mungkin sedikit melenceng, aku Cuma mau ngasih saran aja nih, mumpung inget, soalnya suka rada sedih kalo cerita orang tua. Jadi kita semua sama-sama ngerti lah ya, sekolah itu ga enak, bimbel itu ngebosenin, kuliah itu susah, kita semua tau itu. Tapi coba deh untuk gak ngeluh-ngeluh, coba untuk ikhlas, karena sebenernya orang tua kita juga lebih susah biayain sekolah/bimbel/kuliah kamu. Yak an?

Oke, back to the toipic,
Ayo deh mulai sekarang, coba hidup dengan pasang target. Target pengen umrahkan orang tua misalnya, atau yang lebih sederhana misalnya pengen beliin mukenah buat mama atau baju koko buat papa? Hayok, kapan mau realisasiin itu, tanggal berapa, apa aja yang mau dilakukan supaya bisa beliin mukenah dan baju koko? Target itu penting temen-temen. Meskipun mungkin nantinya target-target itu akan meleset, meskipun nantinya tanggal target nya akan terganti dan bongkar-pasang tempel-copot, gak papa. Tuhan pasti akan menghargai usaha kamu kok. Salah satu upline aku di MLM bilang,
“sukses itu Cuma efek samping, prosesnya itu yang lebih utama. Karena di dalam prose situ ada pembelajaran berharga dalam hidup”.
Jadi mulai sekarang, ayok berani bermimpi, berani merealisasikannya juga, berani pasang target. Berani afirmasi mimpi. Tapi inget, punya cita-cita itu harus jelas. Jangan yang ngambang, misalnya kayak “Pengen masuk surga, pengen berguna bagi nusa dan bangsa, pengen merubah dunia”, NO!! Jangan yang kayak gitu ya. Pengen masuk surge caranya banyak, pengen berguna bagi nusa dan bangsa juga caranya banyak, apalagi pengen merubah dunia! Dunia siapa yang mau dirubah? Kalo mau merunah dunia, mulai dari merubah diri kamu sendiri, mulai dari hal yang kecil dulu. Okee yaa??
Semoga temen-temen yang baca postingan aku ini berhasil mewujudkan semua mimpi-mimpinya, berhasil meraih goal hidupnya, berhasil mencapai cita-cita besarnya.

So, ini adalah akhir dari postingan aku hari ini.
Ijinin aku nulis satu kutipan lagi dari salah satu penulis hebatnya Indonesia ya,
yang paling penting bukan seberapa besar mimpi-mimpimu,
Tapi seberapa besar kamu untuk mimpimu
Karena itu bermimpilah,
Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.
Bermimpilah dan wujudkanlah!!
-          Andrea Hirata

Kamis, 24 April 2014

Cerita soal mimpi dan cita-cita




Tadi malem, aku sama temen-temen team MEMO! Magz sempet ngobrol-ngobrol ringan diluar pembahasan majalah. Nah, mungkin banyak temen2 yg belom tau ya, kata ‘ngobrol’ buat tim MEMO! itu artinya adalah conversation chat di grup LINE atau BBM. Iyah, sama kayak meeting2 MEMO! biasanya, semuanya dilakukan secara online. Tim Cuma ketemuan paling sebulan sekali, biasanya kami nyebutnya dengan istilah ‘kopdar’ alias ‘kopi darat’ (semacam acara perjodohan dan percomblangan ya? :p), itupun belom tentu semuanya hadir lohh krn satu dan bbrpa hal, hehehe. Kayak bisnis ku ya? Hehehe


Jadi singkat cerita, salah satu tim yang namanya bang Bastian butuh referensi buat nulis, dia nanya “apa sih cita-cita kalian waktu SMA? Ada yg punya cita2 jd pengusaha gak?”

Nah herannya yg di grup pada jawab ‘cita-cita waktu kecil’, ada yang pengen buka perusahaan lah waktu kecil, ada yg pengen jd kontraktor krn papanya kontraktor (ga ngerti juga kenapa kecil2 ada yg udah ngerti kontraktor), ada juga pak pemred gila yang waktu kecil cita-citanya pengen jadi GEDE!! Apa coba dia huff. Sampe akhirnya aku nyadar, yang ditanya itu cita-cita pas SMA, bukan waktu kecil. Hehehe


Nah disitu aku jadi kepikiran pengen nulis. Nulis tentang cita-cita, nulis tentang mimpi.

Waktu kecil, dari kecil sampe sekarang, cita-cita aku adalah pengen jadi pramugari. Aku juga ga tau kenapa pengen jadi pramugari. Waktu kecil juga ga pernah naik pesawat terbang, pertama kali naik pesawat itu waktu SMP atau kelas 6 SD kalo ga salah. Aku liat pramugari itu di tv. Entah di sinetron atau di iklan, lupa juga. Disitu pramugarinya sedang memperagakan tentang keselamatan penerbangan, itu lohh yang pake bahasa isyarat, hehehe. Disitu pramugarinya cantik banget. Tinggi, langsing, rambut rapi, seragam oke banget, make-up nya juga cantik. Pokoknya perfect. Sejak saat itu aku suka jalan2  sendiri di rumah, ngikutin garis lurus lantai (kayak peragawati gitu), soalnya pramugari kalo jalan kan gitu, lenggak-lenggok. Hihihiii. Sejak saat itu, aku pengen banget jadi pramugari. Bahkan sampe saat ini, masih ada juga keinginan buat jadi pramugari, meskipun setelah dewasa gini aku baru ngerti, profesi pramugari itu sebenernya ga sekeren pemikiranku waktu anak-anak dulu (maaf ya, ini buka maksud mau meyinggung profesi pramugari, ini pandangan pribadi aku aja). Pramugari itu ya ngangkatin tas-tasnya penumpang, masangin-ngelepasin sit-belt penumpang, jualan minuman di pesawat, belum lagi kalo di fesbuk2 tuh pramugari itu kesannya wanita nakal gitu, sering jadi bahan ceritaan cowo2 di forum2 nakal katanya kalo diluar pake seragam pakaian nya seksi2, dan kebetulan beberapa temen yang pramugari memang seksi2 banget, dan mama aku bener-bener ga suka kalo denger cita-citaku jadi pramugari. Padahal ya memang gabisa juga, selain karena sekarang (Alhamdulillah) aku berhijab, berat badanku juga kelebihan hehehe. Udah gitu kan namanya pramugari yang diminta itu biasanya tamatan SMA ya, udah lewat umur juga keleeeus hehehe. Apa yang aku lakuin buat mencapai itu? Gak ada! Biarlah mimpi menjadi mimpi. Hoooooo

 Tapi aku niatin banget sih, kalo garuda Indonesia buka rekrutmen buat hajj crew, aku mau ikutan sih rencananya. Cita-cita dari kecil soalnya, pengen banget ngerasain pake seragam pramugari, kaya apa sih rasanya.


Terus seiring berjalannya waktu, aku juga tumbuh la yak an, SMP SMA, cita-citaku berubah lagi. Pengen jadi artis. Hahahha. Absurd banget ya. Aku bener-bener ga kepengen tuh yang namanya jadi dokter, meskipun dari kecil aku selalu dapet juara kelas, juara umum dan banyak juara2 lainnya di bidang akademis (bukan sombong, sumpah!!), meskipun guru2 aku di sekolah sejak jaman SD sampe SMA sering banget ngomong, “Jadi dokter aja Prita”, tapi aku ya gak suka. Tapi masalahnya, mama papa aku juga ga percaya dengan kemampuan aku kalo aku bisa jadi dokter, hahaha, katanya otak aku pas-pasan. Nah ini nih mungkin salah satu alasan psikologis (ciahhh psikologis, kaya orang bener aja ngomongnya) kenapa aku ga kepengen jadi dokter. Ya itu, karena ortu udah underestimate duluan sama aku, hehhee. Cita-cita aku jadi artis, gatau kenapa. Aku liat artis itu kan selalu tampil cantik dengan make-up gitu kan, baju-bajunya bagus, terkenal, banyak uangnya, disorot kamera terus kemana2 jadi pusat perhatian. Mungkin asyik kali ya, pikaran aku saat itu. Mirip2 pramugari juga lah, cantik, make-up, jadi sorotan. Hehe. Orang tua aku juga seneng2 aja kalo aku bilang cita-cita ku pengen jadi artis, mereka tetap selow! Mereka tau kali ya, ga bakalan kejadian juga, meskipun anaknya tuh bakat di music gitu emang (hahahaha :p). Bukannya sombong, tapi suara aku lumayan juga lah di kampung2, dalam artian gak malu2in banget lah kalo nyanyi hahaha. Biasanya kalo keluarga ada hajatan, aku pasti nyumbang suara deh. Kadang dangdut, kadang pop.tergantung musiknya aja deh, kalo kibotan ya dangdut, kalo band ya pop. Terus biasanya aku di sawer2 gitu, kalo nyanyi ntar mama ngasih goceng, papa ngasih goceng, tante dan om juga gitu. Lumayan juga kalo kondangan nya tiap minggu hahahaha. Udah gitu kan, aku bisa main gitar juga loh, walaupun gak jago, tapi bisalah ngiringin diri sendiri kalo kepenegn nyanyi trus rekam2 sendiri, heheh. Waktu kecil juga bisa main piano, tapi sekarang udah lupa kalo disuruh main, palingan Cuma kunci dasar doank. Semua bakat music asli turun dari papa. Tapi bakat yaudah tinggal bakat, ga pernah jadi artis juga. Karena apa coba yang udah aku lakukan untuk mencapai itu? Ya gak ada. Cuma jadi mimpi2 di siang bolong doank.


Belakangan abis tamat2 kuliah ini, cita-cita aku makin sederhana aja kayaknya. Aku pengen kerja di perusahaan, karena aku butuh status. Secara aku baru tamat kan dari salah satu PTN paling bergengsi di Medan (meskipun tamatnya 5 taun lebih, hehe), terus di keluarga aku juga rata2 perempuannya kerja, so aku ngerasa aku juga harus kerja. Sebagai anak, harusnya kita memang berbakti sama ortu kan, harus bisa bikin ortu bangga dan bahagia. Jadi kalo buat saat ini, mama papa aku itu kepengen banget aku kerja di perusahaan, kalo boleh BUMN. Ngeri deh. Mungkin juga karena mama aku memang karyawati BUMN kan, papa aku juga dulunya, Cuma sekarang udah pensiun dan usaha-usaha aja deh, eh penghasilannya sama kayak mama yang di BUMN, Cuma beda di tanggungan aja. Kalo BUMN kan kesehatan, air, listrik, gas, lampu, telepon, pulsa hp semuanya dikasih ya, bahkan beberapa perusahaan, kalo anaknya masuk PTN atau berprestasi di kuliahan, bakal dapet uang saku dari perusahaan ortunya. Temen-temen banyak yang bilang aku pilih2. Tapi menurutku, kita berhak donk milih mana yang terbaik buat hidup kita, walaupun memang sebagian besar masih dipengaruhi oleh orang tua, tapi aku rasa memang ada benarnya. Kerja di perusahaan, menurutku, bukan Cuma butuh uang (walaupun aku memang butuh uang), tapi juga butuh status, terutama buat ortu ku. Butuh prestise saat ditanya “anaknya kerja dimana skrg?” hehehe. Trus apa yang udah aku lakukan buat mencapai itu? Ya ngelamar kerja, ikut2 jobfair, belajar buku2 psikotes, belajar ngomong2 sendiri depan kaca buat ngadepin interview, googling pertanyaan apa aja sih yang ditanyain kalo interview…  meskipun belum lulus2 juga sampe saat ini. Ada juga yang lulus di tolak karena ga sesuai gaji, ortu ga setuju, penempatan jauh banget, perusahaan kurang bergengsi, dsb dsb lah. (sok milih2 banget yee)


nih foto ini, kalo boleh dibilang foto kebanggan aku. aku bangga banget bisa difoto dengan pakaian ini. insyaAllah kedepan nya pengen deh ngerasain pake seragam trus difoto kaya gini buat id card. semoga Allah segera mengabulkannya, amin :) 



Tapi jauh di luar itu, cita-citaku adalah, kepengen punya bisnis sendiri, bisa menghasilkan uang dari bisnis diluar gaji kantor, kalo penghasilannya ada 2 otomatis lebih menyenangkan donk ya? Hehehe. Sejauh ini sih, bisnis yang paling berpeluang untuk mimpiku tersebut adalah bisnis yang sekarang aku jalanin, bisnis di Oriflame via d’BC Network.


Aku tuh punya semacam, apa ya namanya, kalo upline aku sih bilangnya higher purpose, itu tuh kayak mimpi diatas mimpi gitu. Jadi aku tuh pengen nya sekarang memang kerja di perusahaan, meskipun ya bisnisnya dijalanin, kan bisnisnya online, system yang disediakan oleh d’BC Network juga Alhamdulillah mumpuni banget alias bener2 canggih, memepermudah kita yg pengen bisnis sambil kerja (asal ada modalnya donk ya, bisnis yang dikerjain system otomatis lebih mahal modalnya ya dibanding bisnis yang dikerjain manual sendiri). tapi kelak saat aku udah punya anak, aku pengen banget bisa sama2 anak aku, nganterin dia ke sekolah, melihat tumbuh kembangnya dia, ngajarin dia tentang pelajaran sekolah dan pelajaran hidup, pokoknya bikin anak aku ga ngerasain kayak yang aku rasain deh. (maaf mama, bukan gak berterimakasih dan ga menghargai perjuangan mu untuk aku). Aku tuh ga pernah dianterin ke sekolah sama mama ga kayak anak2 lain di sekolah, mama aku gatau seberapa besar sudah ukuran payudaraku saat SMP, apakah aku udah butuh pake miniset atau udah butuh bra, kapan pertama kali aku menstruasi, apakah bra aku udah harus ganti ukuran dari 32 ke 34, atau apakah cupnya A harus ke B, mama gatau. Aku di sekolah ngapain aja, aku jadi pemimpin senam selasa ini, aku ga bisa nendang bola hari ini dan gak berhasil mukul bola kasti dengan, aku yang paling hebat main karet tali, dan mama gatau. Jujur, aku gak mau anak aku kelak kaya gitu. Yang mama tau, di akhir caturwulan (sekarang namanya semester) aku bakalan dapat piala karena aku rangking di kelas atau juara umum. Cuma itu. Aku pengen bisa tau yang paling pertama kali tentang apapun yang terjadi dengan anakku, perkembangan terbaru dari pertumbuhan anakku, semua tentang anakku. Tapi aku tetap pengen punya penghasilan sendiri, aku ga pengen Cuma dirumah nunggu anak pulang sekolah dan suami pulang kerja dengan masak, nyuci, nyapu, ngepel, NO!! Aku gak mau jadi ibu rumah tangga seperti itu. ENGGAK!

So inilah salah satu higher purpose-ku, mimpi diatas mimpiku. Tetap bisa bersama anakku, tapi tetap punya penghasilan sendiri. dan AKU GAK MAU MILIH ANTARA 2 ITU. Aku mau dua-duanya.


So, itu ceritaku tentang mimpi. Tentang higher purpose. Tentang cita-cita.

Makasih buat yang udah mau ngeluangin waktu buat baca. Yang mau sharing mimpi dan cita-citanya, boleh langsung comment ajaah ^^